Postingan

Menampilkan postingan dengan label Renungan

MARHABAN YA RAMADHAN...

Gambar
              Ramadhan sudah diambang pintu, Jika Allah berkehendak InsyaAllah kita kan menemui Ramadhan penuh barokah. Semoga Gelar taqwa Insya Allah akan menjadi milik kita yang berharga sebagai modal langkah kita selanjutnya Salah paham, kesedihan, ego, sakit hati, adalah proses dari kehidupan kita.     Tapi Allah membuatnya dengan sangat sempurna, tidak ada yang sia - sia dari apa yang sudah Allah kemas dengan baik dalam bingkai rumah kehidupan kita Tidak ada yang lebih mulia pada hari dimana semua malaikat memanjatkan doa, dimana tidak ada kegiatan baik yang tidak dilipat gandakan amalannya oleh Allah. "MAKA NIKMAT TUHANMU YANG MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN..."         Dengan segala kekurangan dan kerendahan hati serta keikhlasan dengan semua khilafan dan kelalaian yang pernah saya lakukan baik secara langs...

Boleh Kami Numpang Shalat Di Sini...?!

Terkadang untuk menyampaikan sebuah kebenaran tidak perlu ceramah dan retorika. Tutur kata yang santun & perilaku mengesankan dapat membuat seseorang simpati lalu jatuh hati. Ubaid adalah seorang pegawai. Belasan tahun sudah ia bekerja di sebuah bank swasta. Orangnya jujur, rajin dan taat beribadah. Agama baginya bukan hanya di masjid dan dinikmati sendiri. Namun agama menurutnya adalah dakwah, berbagi dengan sesama sehingga nilai dan sinarnya dapat dirasakan oleh orang lain. Ubaid beruntung karena mendapatkan fasilitas KPR dari kantornya. Dua minggu sudah ia mencari-cari rumah yang sesuai dengan plafond kantor dan sesuai pula dengan keinginannya. Allah Swt menunjukkan rumah yang sesuai untuknya di sebuah bilangan di Ciputat - Tangerang, Cirendeu tepatnya. Ubaid menceritakan kepada istrinya rumah yang baru saja dilihat. Sore itu Ubaid berjanji untuk mengajak istrinya untuk melihatnya sekaligus meminta persetujuan atas rumah yang dimaksud. Setengah enam sore, Ubaid ...

NIKMATILAH KOPINYA ,... BUKAN CANGKIRNYA!

Sekelompok alumni University California of Bekeley yang telah mapan dalam karir masing-masing berkumpul dan mendatangi professor kampus mereka yang telah tua. Percakapan segera terjadi dan mengarah pada komplain tentang stess di pekerjaan dan kehidupan mereka. Menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur dan kembali denganpoci besar berisi kopi dan cangkir berbagai jenis. Dari porselin, plastik, gelas, kristal, gelas biasa, beberapa dian taragelas mahal dan beberapa lainnya sangat indah. Dan mengatakan pada para mantan mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya. Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, professor itu mengatakan : "Jika kalian perhatikan, semua cangkir yang indah dan mahal telah diambil,yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan yang murah saja. Meskipun normal bagi kalian untuk mengingini hanya yang terbaik bagi dirikalian, tapi sebenarnya itulah yang menjadi sumber masalah dan stress yangkalian alami." "Pastikan bahwa cangkir i...

Janji dan Takaran Kehormatan Manusia

Saya selalu berpikir bahwa orang tua juga harus sama seperti kita, bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di dunia; teknologi baru, informasi baru, system pengelolaan keuangan baru. Sampai pada beberapa tahun terakhir ini saya baru menyadari bahwa mereka berusaha mengejarnya dengan susah payah. Kebanyakan system remote-control yang rumit, istilah-istilah teknis yang tidak dimengerti, sampai pada pengelolaan keuangan yang masih asing bagi mereka. Akhir-akhir ini saya baru menyadari bahwa tidak jarang orang tua saya menahan untuk tidak membicarakan apa yang mereka ingin tanyakan, atau apa yang ingin mereka lakukan, hanya karena takut mengganggu kami. Tulisan ini sungguh merupakan artikel yang bagus. Jika bukan karena perjalanan jauh kali ini, saya yang bodoh ini pasti tidak akan mengetahuinya. Papa mama yang sudah merawat kami tanpa pamrih selama ini, terutama Papa yang sudah pensiun belasan tahun yang lalu, tanpa terasa menua begitu cepat. Kami lima bersaudara, tetapi h...

Janji dan Takaran Kehormatan Manusia

ADA tiga orang pemuda berhasil menjambret uang ratusan juta dari seorang nasabah bank. Mereka lari dan bersembunyi ke hutan. Setelah beberapa hari bersembunyi, mereka kelaparan. Maka, mereka berunding untuk membagi uang hasil rampokannya. Mereka sepakat sebelum membagi uang tersebut, salah satu dari mereka pergi ke kota untuk mencari makanan dan minuman. Setelah salah satu pergi ke kota, dua pemuda yang berada di persembunyian berpikir. "Seandainya uang ini dibagi dua saja, maka bagian kita akan lebih banyak." Mereka sepakat, kalau temannya kembali dari kota dihabisi saja nyawanya. Pemuda yang pergi ke kota, setelah makan dan kenyang, dalam hatinya terlintas pikiran, "Seandainya semua uang hasil rampokan tadi dimiliki sendiri, tidak usah dibagi tiga, aku akan kaya raya." Maka ia berniat menghabisi nyawa kedua rekannya itu deng an mencampurkan racun warangan yang hampir tidak berbau ke dalam makanan. Dengan tenangnya, ia kembali ke hutan. Ketika melongokkan kepala ke...

Kisah Rasulullah dan Seorang Gadis Yatim Kecil

Kisah ini terjadi di Madinah pada suatu pagi di hari raya Idul Fitri. Rasulullah saw seperti biasanya mengunjungi rumah demi rumah untuk mendoakan para muslimin dan muslimah, mukminin dan mukminah agar merasa bahagia di hari raya itu. Alhamdulillah, semua terlihat merasa gembira dan bahagia, terutama anak-anak. Mereka bermain sambil berlari-lari kesana kemari dengan mengenakan pakaian hari rayanya. Namun tiba-tiba Rasulullah saw melihat di sebuah sudut ada seorang gadis kecil sedang duduk bersedih. Ia memakai pakaian tambal-tambal dan sepatu yang telah usang. Rasulullah saw lalu bergegas menghampirinya. Gadis kecil itu menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya, lalu menangis tersedu-sedu. Rasulullah saw kemudian meletakkan tangannya yang putih sewangi bunga mawar itu dengan penuh kasih sayang di atas kepala gadis kecil tersebut, lalu bertanya dengan suaranya yang lembut : "Anakku, mengapa kamu menangis? Hari ini adalah hari raya bukan?" Gadis kecil itu terkejut. Tanpa be...

RENCANA ALLAH PASTI INDAH

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet. Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut: "Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini, nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas." Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu semrawut menurut pandanganku. Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil." Anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu." Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah,dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, ka...

Disiplin Sholat Lima Waktu

Disiplin Sholat Lima Waktu oleh Ihsan Tandjung Selasa, 14 Okt 2008 22:42 Di masa Nabi Muhammad shollallahu 'alaih wa sallam tidak ada orang yang sengaja tidak sholat berjamaah di masjid selain orang munafiq yang tidak diragukan kemunafiqannya Di antara ciri menonjol muttaqin (orang-orang bertaqwa) ialah rajin menegakkan sholat sebagaimana diperintahkan Allah ta'aala dan dicontohkan Nabi shollallahu 'alaih wa sallam. ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ "Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka." (QS AlBaqarah ayat 2-3) Muttaqin menyadari bahwa sholat merupakan bukti keimanan yang sangat signifikan. Dan mereka sangat menyadari betapa besar akibatnya bila seseorang deng...

Kemewahan Hidup

"Islam sebagai agama yang kompatibel bagi manusia tidak melarang umatnya untuk hidup kaya." Abu Said Al Khudry r.a berkata: "Rasulullah duduk di atas mimbar dan kami duduk disekitarnya, kemudian Nabi bersabda: 'Sesungguhnya diantara yang aku khawatirkan atas kalian sepeninggalku nanti, ialah terbuka lebarnya kemewahan dan keindahan dunia ini padamu". (HR Bukhari dan Muslim). Islam sebagai agama yang kompatibel bagi manusia tidak melarang umatnya untuk hidup kaya. Bahkan Islam memperbolehkan seseorang mencari harta sebanyak-banyaknya, namun tidak menjadikan kemewahan tersebut sebagai poros kehidupan, serta haram menjadikan aktivitas tersebut sebagai tujuan hidupnya. Ungkapan Rasulullah saw. di atas merupakan kekhawatiran beliau agar jika kita diberi kemudahan dalam masalah rezeki jangan membuat kita lupa dan terperosok dalam gaya hidup mewah, hedonis, jauh dari kesederhanaan. Dunia memang indah, namun akhirat jauh lebih manis dan kekal abadi. Hedonis atau gaya hi...

SEPULUH KUALITAS PRIBADI

1. Ketulusan Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya "Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak". Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri. 2. Rendah Hati Beda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendahhatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Dia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Dia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder. 3. Kesetia...

Hati-hati Salah Pergaulan

Hati-Hati Salah Pergaulan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah hadits shahih bersabda,"Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberikan hadiah minyak wangi kepadamu, atau engkau akan membeli minyak wangi darinya, atau setidak-tidaknya engkau akan mendapatkan bau semerbak wangi (dari minyak wangi yang ia jual). Adapun bersama tukang pandai besi, engkau bisa terbakar karena apinya, atau jika tidak engkau pasti akan mendapati bau angus." Dalam sabda ini, Nabi menjelaskan manfaat yang akan kita dapatkan jika kita gemar berteman dengan orang yang baik. Sebaliknya, Nabi juga menjelaskan kerugian yang akan kita dapatkan jika kita berteman dengan orang yang buruk perangainya. Ini secara tidak langsung merupakan perintah dari Nabi agar kita memilih orang yang baik sebagai teman karib atau teman dekat kita. Sebaliknya, beliau melarang kita untuk menjadikan orang-...